Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Selandia Baru Nicola Willis di Washington DC, Amerika Serikat. Pertemuan keduanya dilakukan di sela acara Spring Meetings IMF-World Bank 2024.
“Kami saling berbagi pengalaman dalam mengelola keuangan di negara masing-masing dan juga sedikit membahas mekanisme transisi energi di Indonesia – termasuk bagaimana nantinya kita bisa belajar banyak tentang renewable energy di Selandia Baru,” tulis Sri Mulyani dalam akun instagran @smindrawati, Jumat (19/4/2024).
Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani mengatakan, ada perbedaan tahun fiskal antara Indonesia dengan Selandia Baru. Tahun fiskal di Selandia Baru dimulai pada 1 Juli dan berakhir 30 Juni tahun berikutnya. Bulan-bulan ini menjadi waktu yang sangat sibuk bagi Willis dalam menyusun APBN-nya.
Selain berbagi pengalaman mengelola keuangan, Willis juga menyampaikan bahwa negara eksportir kiwi, susu, keju, butter, hingga madu manuka ini tengah berupaya meningkatkan kapasitas perdagangan dengan Indonesia hingga dua kali lipat. Selain itu, terus berupaya terlibat dalam pengembangan industri pengolahan susu di Indonesia.
“Tentu ini merupakan hal yang sangat positif. Perdagangan antar dua negara bukan menjadi suatu kompetisi tapi justru saling melengkapi,” tegasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mengalami tren penurunan 18,82% dari US$ 2.128,7 juta pada 2022 menjadi US$ 1.728 juta pada 2023.
Artikel Selanjutnya
Cerita Sri Mulyani Jadi Menkeu Pertama RI yang Berkunjung ke Papua
(haa/haa)