Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah tegas guna mengantisipasi risiko rambatan konflik di Timur Tengah yang kian memanas, imbas dari serangan ratusan drone Iran terhadap Israel pada Sabtu lalu (13/4/2024).
Dampak konflik itu sudah terasa di dalam negeri, khususnya di sektor pasar uang. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, titik tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah di posisi Rp 16.176/US$ per hari kemarin, menjadi titik terlemah pertama sejak 2020 di level atas Rp 16.000/US$.
Langkah cepat yang diambil Presiden Jokowi ialah menggelar rapat terbatas (ratas) merespons dinamika terkini Timur Tengah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024). Ia mengumpulkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat itu.
“Geopolitik di Timur Tengah dapat berdampak pada Indonesia. Ratas hari ini, kami membahas pentingnya terus melanjutkan upaya diplomasi untuk mencegah ekskalasi serta menjaga kestabilan regional, mengurangi dampak ekonomi global,” ungkap Jokowi di dalam unggahan Instagramnya, dikutip Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, pemerintah Indonesia telah berkomunikasi intensi dengan para pemimpin dunia, termasuk pentingnya perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) di kawasan konflik.
“Bersamaan dengan itu, pemerintah pun senantiasa memperkuat daya saing juga daya tarik investasi jangka panjang untuk Indonesia,” paparnya menceritakan fokus rapat tersebut.
Dalam keterangan pers setelah ratas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan sederet keputusan yang diambil. Di antaranya ialah komitmen Presiden Jokowi untuk mendorong negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut segera menahan diri supaya peperangan tidak meluas dan efeknya tidak liar ke perekonomian dunia.
“Pada prinsipnya adalah deeskalasi ataupun menahan diri adalah satu hal yang sangat penting, terutama terhadap negara-negara yang terlibat di sana,” ujarnya.
Dalam rapat itu, Airlangga mengatakan, pemerintah melihat terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke kedutaan Iran di Damaskus pada 1 April 2024 dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan oleh Iran. Menurut dia, Laut Merah dan Selat Hormuz itu memiliki peranan penting dalam perekonomian lantaran puluhan ribu kapal pengangkut minyak melalui kedua perairan itu.
“Dan peningkatan freight cost itu menjadi salah satu hal yang harus dimitigasi,” kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golongan Karya itu menambahkan, secara fundamental, perekonomian Indonesia tumbuh solid 5% dengan inflasi dalam rentang 2,5% plus minus 1%. Neraca perdagangan masih surplus dan cadangan devisa masih sekitar US$ 136 miliar.
Airlangga bilang dari segi pasar keuangan, dollar index mengalami penguatan di tengah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan penguatan.
“Kemudian eskalasi tentu meningkatkan ketidakpastian dan tentu yang harus kita mitigasi adalah beralihnya aset ke safe haven dalam hal ini dolar AS. Emas, nikel juga mengalami kenaikan,” ujar Airlangga.
Menurut dia, nilai tukar dan indeks harga saham mengalami pelemahan secara global. Namun, Airlangga bilang posisi Indonesia dibandingkan peer countries relatif masih dalam situasi aman.
“Dan tentu kita mau lakukan beberapa kebijakan antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan logistik dan kenaikan harga minyak,” katanya.
Eks menteri perindustrian itu menjelaskan, khusus sektor riil, dampak pelemahan nilai tukar sangat berpengaruh terhadap impor. Namun tentu ada efek juga terhadap eksportir yang mendapatkan devisa lebih banyak.
“Tentu ini plus minusnya kita harus jaga,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemerintah terus berupaya melanjutkan reformasi struktural dan menjaga ekspektasi investor serta daya saing dan menarik investasi jangka panjang di Indonesia.
“Jadi kepastian-kepastian itu yang harus dijaga dan tentu nanti berbagai skenario sudah dibahas, tentunya juga menjaga agar defisit tetap dalam rentang yang diperbolehkan oleh undang-undang,” kata Airlangga.
Artikel Selanjutnya
Kim Jong Un Tiba-tiba Serukan Siap Perang, Ada Apa?
(haa/haa)