Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta maaf karena menggunakan sepatu Adidas Samba. Sunak menuai banyak kritik oleh warganet karena dinilai merusak kredibilitas komunitas pecinta sepatu tersebut.
Imbasnya, banyak pengguna media sosial mengatakan bahwa mereka akan menjual sepatu mereka secara daring karena Sunak telah merusak penampilan semua orang. Sunak meminta maaf kepada seluruh penggemar sepatu kets Adidas Samba setelah dituding merusak kredibilitas mereka.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengenakan produk apparel Jerman itu selama bertahun-tahun dan merupakan ‘pemuja lama’ merek tersebut.
“Saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada komunitas Samba. Namun, dalam pembelaan saya, saya akan mengatakan bahwa saya telah memakai sepatu kets Adidas termasuk Sambas – dan lainnya, sebenarnya – selama bertahun-tahun. Sepatu pertama yang diberikan kakak saya untuk saya bertahun-tahun yang lalu – sepatu olahraga Adidas pertama saya yang menyenangkan sebagai hadiah Natal,” ujar Sunak dalam wawancara Radio LBC dilansir The Guardian, Jumat (12/4/2024).
Permintaan maaf sampaikan setelah ia terlihat mengenakan sepatu kets berwarna abu-abu, putih, dan hitam dalam wawancara di Downing Street, dipadukan dengan kemeja putih, celana chino biru tua, dan kaus kaki hitam.
“Sepasang sepatu itu (dalam video) memang saya beli, tapi saya sudah lama memiliki sepatu Adidas,” tambahnya.
Sejarawan Alas Kaki Elizabeth Semmelhack bahkan mengatakan kepada Times bahwa ini bisa menjadi “lonceng kematian” bagi sepatu olahraga retro.
Sebelumnya, Majalah GQ asal Inggris mengatakan bahwa Sunak selalu menggunakan sepatu kets yang dinilai keren bagi masyarakat sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang “muda dan keren”.
Namun Sunak, yang juga menghadapi pertanyaan tentang pendeknya celana yang dikenakan. Dia mengatakan dirinya tertarik dan terhibur dengan banyaknya fokus pada apa yang dikenakan.
Artikel Selanjutnya
Inggris Heboh! Rishi Sunak Kena Skandal, Disebut Dr Kematian
(miq/miq)