Jakarta, CNBC Indonesia – Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) menyatakan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% akan berdampak ke berbagai sektor. Apalagi, daya beli masyarakat saat ini dinilai belum sepenuhnya pulih.
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan pemerintah seharusnya menunda implementasi kenaikan PPN 12%. Pasalnya, secara makro berdampak kontraproduktif dengan mengejar pertumbuhan ekonomi.
Ketua BPP HIPMI Vasco Ruseimy berharap pemerintah bisa mengkaji lebih dalam terkait dampak positif dan negatifnya.
Selengkapnya saksikan dialog Andi Shalini bersama Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Vasco Ruseimy dan Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Rabu (20/03/2024).