Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perhubungan memperkirakan sebanyak 4.000 kendaraan listrik akan melakukan perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri 2024.
Kasubdit Uji Tipe Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Yusuf Nugroho mengatakan, setidaknya ada 18% dari total populasi kendaraan listrik sebanyak 23.328 kendaraan berpotensi melakukan perjalanan mudik.
“Populasi kendaraan listrik 23.328, 18%-nya 4.000 kendaraan yang potensi melakukan mudik lebaran 2024, ini lebaran bukan hanya perjalanan luar kota tapi juga perjalanan lokal,” ungkapnya dalam Konferensi Pers Persiapan SPKLU Menjelang Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Jakarta, Kamis (04/04/2024).
Di lain sisi, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa masyarakat cenderung membeli mobil listrik (electric vehicle/ EV) bukan sebagai kendaraan primer.
“Pembeli saat ini mungkin mobil kedua, mobil tambahan, dan bukan mobil primary-nya dia. Bisa kita bayangkan bahkan bisa lebih kecil dari 18% (mobil listrik yang mudik),” ucapnya dalam kesempatan yang sama.
Rachmat juga turut menyebut, pemerintah telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai titik strategis jalur mudik, seperti pada area istirahat (rest area) sepanjang rute Trans Jawa-Bali dan Trans Sumatera.
Dengan demikian, para pemudik dengan kendaraan listrik bisa mengemudi dengan rasa aman dan lancar.
“Karena untuk kebutuhan pemakaian sehari-hari di dalam kota biasanya cukup home charging, ini kita sudah tau banyak yang terpasang. Waktu itu (rakor) yang kita pastikan adalah ketersediaan di rest area sepanjang Tol Trans Jawa dan juga tentu sebagian di Sumatera,” jelasnya.
Rachmat juga mengatakan, fokus penyebaran SPKLU di wilayah Jawa dan Sumatera dikarenakan sebanyak 90% populasi kendaraan listrik terdapat di Pulau Jawa.
“Kami juga berterima kasih pada produsen EV karena paling tidak dalam masa mudik ini infrastruktur bisa digunakan, bisa mudik dengan aman dan nyaman,” tandasnya.
Artikel Selanjutnya
RI Ajak Australia Masuk Ekosistem Kendaraan Listrik
(wia)