Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan tiket kereta api pada puncak arus mudik dan balik Lebaran 2024 sudah hampir ludes. Hal ini terlihat dari paparan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo di Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/4/2024).
Terlihat realisasi penjualan tiket kereta jarak jauh (KJJ) pada puncak arus mudik atau 6 April 2024 (H-4) mencapai 98%. Sedangkan penjualan tiket (KJJ) pada hari lainnya yakni 7 April 2024 (H-3) dan 8 April 2024 (H-2) lebaran sudah mencapai masing-masing 89% dan 85%.
Namun penjualan tiket kereta pada hari Lebaran yakni 10 April 2024 dan 11 April lebaran tiket mudik terjual 69% dan 86%. Kemudian para hari pasca-Lebaran yakni 12 April 2024 (H+1) tiket yang terjual mencapai 93%, 13 April 2024 (H+2) mencapai 90%, dan 14 April 2024 (H+3) mencapai 91%.
Foto: Sejumlah pemudik menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah pemudik menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (17/4/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
|
Didiek mengatakan rata-rata tiket KJJ yang sudah terjual dari H-10 sampai dengan H-1 lebaran sudah mencapai 80%, sedangkan untuk rata-rata arus balik pada H+1 sampai dengan H+10 itu sudah mencapai 62%.
“Jadi rata-rata penumpang memang pulang itu sudah melakukan pembelian kereta api kembali sehingga terdapat di sini H+1 itu sudah 92% untuk kereta jarak jauh, H+2 88%, H+3 89%, dan terus akan mengalami penurunan namun nanti ini akan terjual juga,” ungkap Didiek.
Dalam kesempatan itu Didiek mengatakan untuk peningkatan KJJ diperkirakan mengalami peningkatan mencapai 5,3% dibandingkan angkutan lebaran tahun 2023. Sedangkan kereta api lokal naik sekitar 6%.
“ini yang dapat kami lakukan (perhitungan) pada tahun 2024 ini total jumlah penumpang yang akan kami angkut sekitar 7.341.526 yang terdiri dari 4,05 juta kereta api jarak jauh sementara KA lokal 3,28 juta,” kata Didiek.
Artikel Selanjutnya
Ini Strategi Industri Logistik RI Biar Makin Ngebut
(emy/wur)