Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan pernyataan keras kepada Perum Bulog terkait izin impor daging kerbau. Kementan meminta Bulog agar fokus saja menyerap gabah dan jagung produksi petani di dalam negeri. Hal itu disampaikan merespons pernyataan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi yang mengungkapkan pihaknya tahun ini tak mendapat izin impor daging kerbau meski sudah mengajukan permohonan sejak awal tahun 2024.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Syamsul Ma’arif mengatakan, sesuai hasil rapat koordinasi terbatas (Rakortas) oleh Menko Perekonomian pada tanggal 28 Maret 2024, telah diputuskan izin impor hanya diberikan pada PT Berdikari dan PT PPI.

“Rakortas pertama 13 Desember 2023 memutuskan impor daging kerbau hanya menyebutkan pelaksanaan oleh BUMN. Kemudian Rakortas kedua pada tanggal 28 Maret 2024 memutuskan penugasan impor daging kerbau kepada PT. Berdikari dan PT. PPI. Jadi begitu keputusan pemerintah selaku regulator,” kata Syamsul dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (3/4/2024).

“Sebenarnya saat ini beban Bulog juga sangat berat. Untuk menyerap hasil panen jagung dan gabah petani saja tidak sanggup, sehingga sebaiknya tidak menambah beban perusahaan,” tukasnya.

Dia pun menyoroti importasi jutaan ton beras yang belum maksimal.

“Importasi jutaan ton beras saat ini sepertinya belum maksimal. Begitu pula serap jagung masih macet. Sebaiknya fokus bisnisnya membantu petani dalam negeri. Toh impor daging kerbau juga dilakukan oleh BUMN juga,” sebut Syamsul.

Apalagi, lanjutnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sebelumnya telah meminta Bulog memperkuat penyerapan dan distribusi hasil panen raya petani. Bulog diharapkan mampu membeli gabah panen dengan harga yang menguntungkan bagi para petani. 

Disebutkan, Kementan saat ini fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas yang ditargetkan adalah padi dan jagung sebagai komoditi strategis nasional.

“Jangan sampai kita terlalu bersemangat pada impor daging kerbau tapi serap gabah dan jagung hasil panen raya petani malah tidak berdaya,” cetus Syamsul.

Stok Tipis

Sebelumnya, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, stok daging kerbau yang dimiliki Bulog saat ini sudah menipis. Padahal, kata dia, daging kerbau termasuk banyak dicari masyarakat.

“(Realisasi daging kerbau impor) nol. Izinnya nggak ada. Bulog tidak atau belum mendapatkan izin importasi daging kerbau (tahun 2024 ini),” ungkap Bayu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

“Sudah (pengajuan). Kuotanya 100.000 ton. Pengajuannya sudah dari awal tahun,” ujarnya.

Namun, sampai saat ini, Bulog tak juga mendapat hak izin impor daging kerbau beku.

“Iya, betul, banyak dicari. Jadi silahkan ditanya saja lah yang punya otoritas perdagingan, Bulog otorisasinya kan lebih banyak di beras,” ujar Bayu.

“Sekarang stok (daging kerbau) ada, sedikit banget. Di kulkas-kulkas itu tersisa sedikit sekali, hanya beberapa ton saja. Saya kira sekarang juga sudah habis kali, sudah dibeli (masyarakat). Yang di Bulog ya, benar-benar di Bulog nggak ada. Karena Bulog juga kan tidak punya kulkas yang besar,” tukas Bayu.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Jokowi Bakal Groundbreaking Kampus & Cek Gudang Bulog Jateng


(dce/dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *