Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan bahwa pihaknya tahun ini tidak mendapatkan izin importasi daging kerbau. Padahal, ia mengaku sudah mengajukan izin impor tersebut sejak awal tahun 2024.
“(Realisasi daging kerbau impor) nol. Izinnya nggak ada. Bulog tidak atau belum mendapatkan izin importasi daging kerbau (tahun 2024 ini),” ungkap Bayu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Adapun saat ditanya alasan mengapa Bulog tidak bisa mendapatkan izin impor, Bayu enggan menjawabnya. “Jangan nanya ke Bulog, tanya ke orang yang punya otoritas di bidang daging,” ucapnya.
Secara prosedural untuk mendatangkan komoditas dari luar negeri, Perum Bulog tetap membutuhkan izin importasi. Ia mengatakan, pihaknya sejak awal tahun 2024 telah mengajukan izin importasi daging kerbau sebanyak 100.000 ton. Namun ternyata, sampai dengan H-8 jelang Lebaran Idul Fitri, Bulog masih belum mendapatkan izin importasi tersebut.
“Sudah (pengajuan). Kuotanya 100.000 ton. Pengajuannya sudah dari awal tahun,” ujarnya.
Padahal, kata Bayu, daging kerbau impor yang didatangkan Bulog kerap menjadi primadona atau ramai diborong masyarakat saat menjelang hari raya Idul Fitri. Sayangnya, stok daging kerbau impor itu kemungkinan tahun ini tidak bisa ditemukan lagi di ritel. Sebab, stok carry over dari tahun lalu sudah sangat menipis.
“Iya, betul (dia primadona), banyak dicari (masyarakat). Jadi silahkan ditanya saja lah yang punya otoritas perdagingan, Bulog otorisasinya kan lebih banyak di beras,” ucap Bayu.
“Sekarang stok (daging kerbaunya) ada, (tapi) sedikit banget. Di kulkas-kulkas itu tersisa sedikit sekali, hanya beberapa ton saja. Saya kira sekarang juga sudah habis kali, sudah dibeli (masyarakat). Yang di Bulog ya, benar-benar di Bulog nggak ada. Karena Bulog juga kan tidak punya kulkas yang besar,” pungkasnya.
Artikel Selanjutnya
Diskon! Pengunjung Borong ‘Amunisi’ Tahun Baru di Transmart
(mij/mij)