Jakarta, CNBC Indonesia – Inflasi Maret 2024 tercatat sebesar 0,52% secara bulanan (month to month/mtm) pada Senin (1/4/2024). Inflasi Ramadan kali ini relatif lebih tinggi dari inflasi tahun 2023. Pendorong inflasi kali ini adalah harga pangan bergejolak, seperti telur ayam ras, cabai rawit dan beras.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat inflasi bulanan maret relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun lalu adapun kelompok pengeluaran penyumbang bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
“Komoditas penyebab utama inflasi Maret didominasi oleh telur ayam ras, beras, daging ayam ras, cabai rawit dan bawang putih,” kata Amalia, Senin (1/4/2024).
Menurut data BPS, komponen harga bergejolak ini mencatatkan inflasi 2,16%. Komponen ini memberikan andil terbesar yaitu 0,36%. Adapun, beberapa komoditas yang alami deflasi pada Maret 2024 yaitu cabe merah tomat dan tarif angkutan udara.
Pada Ramadan-Lebaran 2022 dan 2023, Amalia mengatakan kelompok yang biasanya paling dominan memberikan sumbangan inflasi pada momen Ramadan dan Lebaran adalah biasanya makanan, minuman dan tembakau serta transportasi.
“Namun berbeda pada konsisi itu pada Ramadan tahun ini kelompok pengeluaran yang memberikan andil selain mamin dan tembakau yang terbesar kedua adalah peralatan pribadi andil 0,04%,” ujar Amalia.
Artikel Selanjutnya
Bunda, Harga Daging & Telur Ayam di Jakarta Lagi Murah nih
(haa/haa)